JAKARTA, investor.id – Demi memperkuat organisasi dan mempercepat langkah mencapai profitabilitas, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) menunjuk Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Presiden unit bisnis On-Demand Companies GoTo, mencakup layanan transportasi, pesan antar makanan (on-line meals supply), dan logistik Gojek.
Ketika sebelumnya menjabat Head of Meals and Indonesia Gross sales & Ops Gojek, Catherine dikenal sukses mendorong pengembangan Swadaya, yakni program untuk peningkatan taraf hidup mitra driver dan keluarga yang memang menjadi salah satu perhatian besar Catherine. Program Swadaya ini dirancang untuk meringankan beban operasional mitra driver melalui pengadaan pulsa murah, diskon perawatan kendaraan, subsidi belanja harian, dan paket makan murah.
Program Swadaya juga melindungi mitra driver melalui berbagai asuransi tambahan untuk mereka dan keluarga, serta menyediakan akses untuk mengelola keuangan dan merencanakan masa depan melalui tabungan, pinjaman, dan cicilan KPR terjangkau. Sejak diluncurkan pada 2016, jutaan mitra Gojek dan keluarga telah merasakan manfaat langsung dari Program Swadaya.
“Kami juga merasakan manfaat program Swadaya yang membantu kebutuhan pokok mitra dan keluarga. Informasi ini yang diperlukan untuk disampaikan ke lebih banyak teman-teman (driver, pink) lainnya,” kata Heru Dwi, salah satu mitra driver di Jakarta Selatan.
Sosok di Balik Kesuksesan GoFood
Catherine bergabung dengan Gojek di tahun 2017 dan mengepalai platform pesan antar makanan GoFood. Dalam 5 tahun kepemimpinannya, jumlah service provider GoFood bertumbuh 5 kali lipat dari 200.000 menjadi lebih dari 1 juta service provider, yang mendudukkan GoFood sebagai salah satu layanan pesan antar makanan terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan berdasarkan riset Momentum Works bertajuk “Meals supply platforms in Southeast Asia (SEA)” yang dirilis Januari 2023, estimasi complete nilai transaksi atau gross merchandise worth (GMV) bisnis meals supply di Asia Tenggara pada 2022 menembus US$ 16,3 miliar atau setara Rp 244,5 triliun (kurs Rp15.000/US$). Pasar Indonesia menyumbang US$ 4,5 miliar, setara Rp 67,5 triliun atau 27,6%. Disusul Thailand US$ 3,6 miliar. Dari jumlah itu, Gojek (GoFood) menyumbang 44% atau US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun.
Memasuki masa pandemi GoFood juga bereaksi cepat di bawah kepemimpinannya dengan mengajak UMKM makanan yang terdampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tahun 2020-2021 untuk mengalihkan bisnis mereka ke platform layanan pesan antar makanan on-line.
Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LED FEB U) menyimpulkan bahwa mitra UMKM yang bergabung di GoFood mampu mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 66 persen di 2021 dari tahun sebelumnya. Di periode yang sama, mitra pengemudi juga merasakan kenaikan pendapatan sebesar 18% (GoRide) dan 24% (GoCar).
Di tahun 2022, Catherine juga mendorong berbagai inovasi baru untuk mengantisipasi penurunan daya beli masyarakat karena kondisi makro ekonomi yang menantang. Salah satunya menghadirkan fitur Mode Hemat.
Mode Hemat di GoFood memberikan opsi yang lebih ekonomis bagi pelanggan dalam bentuk bebas maupun diskon ongkir, dengan tambahan waktu pengiriman hingga 15 menit. Fitur Mode Hemat ini melengkapi fitur reguler dengan ongkos kirim dan waktu pengantaran yang lebih cepat sehingga pelanggan GoFood dapat memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, di beberapa wilayah layanan Gojek, GoFood juga menghadirkan program Menu Hemat On The Go Meals untuk memberikan opsi yang lebih ekonomis bagi pelanggan. Program ini menghadirkan pilihan makanan dalam porsi yang lebih private dengan harga yang ekonomis. Cara pesannya juga praktis, pelanggan GoFood dapat memilih menu hemat sesuai dengan kebutuhan di setiap pemesanan yang tersedia di banner menu saat menggunakan layanan GoFood.
Atas keberhasilannya menumbuhkan bisnis GoFood di Indonesia di tengah persaingan yang ketat serta situasi pasar yang senantiasa berubah, Catherine diangkat sebagai Direktur GoTo sejak 2021. Di tahun 2021, ia juga ditugaskan untuk memimpin operasi dan penjualan untuk Gojek di Indonesia sebelum akhirnya menjadi Presiden Gojek di Februari 2023.
Sebelum bergabung dengan Gojek, alumnus Nanyang Technological College, Singapura, ini memulai awal karier di perusahaan konsultan prime dunia, McKinsey & Firm sebagai Enterprise Analyst dan terakhir sebagai Senior Affiliate.
Dia kemudian menjadi CEO Alfacart serta Managing Director sekaligus Co-Founder Zalora Indonesia. Dua peritel on-line ini berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan mengokohkan posisinya sebagai pemimpin yang mumpuni di sektor ritel dan e-commerce. Namun, di Gojek lah ia menggunakan pengalaman tersebut untuk memberdayakan orang-orang yang ingin berwirausaha serta mengembangkan UMKM.
“GoTo bukan hanya perusahaan teknologi, tapi sudah menjadi ekosistem yang tidak terpisahkan dari keseharian jutaan orang. Karenanya, bekerja di sini sangat menginspirasi, karena apa yang kami lakukan sehari-hari memberi dampak nyata pada kehidupan banyak orang,” jelas Catherine.
Dinobatkan sebagai Salah Satu dari Fortune 40 Beneath 40 Indonesia
Atas kontribusinya menciptakan peluang ekonomi bagi jutaan mitra Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo dinobatkan sebagai salah satu dari Fortune 40 underneath 40 Indonesia di bulan Februari 2023, apresiasi yang diberikan bagi tokoh-tokoh muda yang membawa perubahan besar.
CEO GoTo Andre Soelistyo mengatakan bahwa Catherine merupakan sosok pemimpin yang andal dengan pengalaman yang luas. Selain Catherine, dua nama lain yang ditunjuk menjadi pimpinan dua bisnis unit lain GoTo yakni Melissa Siska Juminto yang akan menjabat sebagai Presiden unit bisnis E-Commerce GoTo (Tokopedia) selain memegang jabatan sebagai Direktur/Chief Human Assets Officer GoTo, serta Hans Patuwo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur/Head of Funds and Monetary Companies GoTo, akan menjabat sebagai Presiden unit bisnis Monetary Know-how (GoTo Monetary).
“Saya bangga GoTo dapat mengangkat pemimpin berkaliber seperti Cath, Melisa, dan Hans untuk mengemban tanggung jawab lebih besar, agar Perseroan melahirkan gagasan baru serta memiliki fokus lebih tajam dalam mengakselerasi langkah GoTo mencapai profitabilitas,” kata Andre dalam keterangan resminya, Rabu (8/2).
Catherine pun berharap dapat terus menjadikan GoTo sebagai andalan masyarakat dalam kesehariannya.
“Ini mimpi yang besar, tapi harapan besar seperti ini lah yang memotivasi saya untuk bekerja dengan giat untuk mencari solusi setiap harinya,” ungkap Catherine.
Editor : Yurike Metriani ([email protected])